Pemilihan Huruf
Perwajahan huruf adalah sebuah konsep yang abstrak seperti halnya
musik. Dengan mendengarkan sebuah lagu kita dapat merangkum karakteristik, kesan,
suasana hati, ataupun atmosfir-atmosfir yang terdapat di dalamnya, seperti
perasaan gembira, sedih, optimis, tenteram, ataupun romantic. Interpretasi
tersebut adalah sebuah bentuk asosiasi terhadap suatu realita yang didapat dari
berbagai macam referensi serta rekaman beragam pengalaman.
Di bawah ini adalah contoh penggunaan jenis huruf yang kurang tepat.
Tampilan fisik dari jenis-jenis huruf di bawah ini saling berbeda dan
masing-masing bentuk huruf memiliki potensi dalam merefleksikan sebuah kesan.
Beberapa contoh berikut adalah berbagai hasil rancangan grafis yang
dapat mewakili konsep serta latar belakang dari pemilihan dan pemanfaatan huruf
sebagai perangkat komunikasi visual yang memiliki nilai fungsional dan estetik.
Dari contoh-contoh tersebut dapat dilihat bagaimana memilih huruf secara baik
dan tepat sehingga rancangan yang dihasilkan dapat merepresentasikan pesan
ataupun karakteristik yang akan diangkat.
Karya seni yang menggunakan huruf sebagai medium ekspresi. Sebuah karya
dari Jenny Holzer (1985-1986) seorang feminis serta seniman conceptual art dari Amerika. Karya-karya
seni kontemporer dari Henny Holzer memiliki kekuatan yang berbasis pada
kata-kata yang diciptakan guna mengekspresikan nilai-nilai kebenaran.
Spread (halaman bentangan) dari majalah musik ternama di Amerika, Rolling Stone, yang mengangkat sebuah
artikel tentang kelompok musik Metallica yang beraliran heavy metal. Pemilihan jenis huruf yang berkesan kokoh dan keras
pada display type ditujukan untuk
lebih memberikan ‘visual voice’
terhadap isi artikel serta menciptakan korelasi terhadap karakter visual dari
fotografi yang ditampilkan dalam halaman pembuka dari artikel tersebut.
Sebuah trend dalam tipografi
lahir karena terkonfrontasi oleh kebutuhan jaman. Sebelum menggunakan
jenis-jenis huruf yang dianggap trendy
sebaiknya dilakukan investigasi terlebih dahulu terhadap trend yang sedang berlangsung.
Jenis-jenis huruf sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhan dari
rancangan. Untuk mengangkat citra up-to-date
tidak harus menggunakan jenis-jenis huruf yang dianggap trendy, huruf-huruf mainstream
seperti Garamond, Bodoni, ataupun Helvetica yang memiliki long life span, masih banyak digunakan dalam desain grafis masa
kini.
Sebuah rancangan tipografi yang isi pesannya memiliki korelasi dengan
periode waktu tertentu sebaiknya memunculkan fenomena-fenomena yang hadir pada
jaman tersebut dengan menampilkan karakteristik huruf yang menjadi perwakilan
visual dari sebuah masa.
Di bawah ini adalah contoh pemilihan huruf dalam desain grafis.
Gambar. Desain Grafik Communications Ltd. New York, USA, tahun
pembuatan 1983.
Gambar. Huruf untuk majalah House
& Garden yang diterbitkan di
Amerika diciptakan khusus oleh Jonathan Hoefler. Huruf dengan sentuhan old style ini memberikan citra elegan,
bersih, dan teratur yang merepresentasikan selera estetika dari sebuah majalah
yang memfokuskan kepada penataan rumah dan taman.
Gambar. Batman Forever Roman adalah jenis huruf yang digunakan secara
eksklusif oleh Warner Bros untuk tipografi film Batman Forever. Diciptakan
khusus untuk merefleksikan karakteristik dari film tersebut dengan memberikan
kesan action dan kuat, serta memiliki
paduan antara nuansa modern dan elegan.
Huruf-huruf yang memiliki perlakuan efek khusus (special effect) biasanya digunakan untuk periklanan sebagai penguat
agar rancangan dapat tampil lebih vocal serta menambah nilai dramatik dari
sebuah pesan. Dalam sebuah rancangan grafis, penggunaan huruf dengan efek-efek
khusus sebaiknya diputuskan bukan sebagai pilihan utama, selama jenis
huruf-huruf lain (yang tanpa efek) masih dapat mengakomodasi karakter ataupun
atmosfir-atmosfir dari citra atau pesan yang akan disampaikan.
Kini, teknologi digital telah memungkinkan diciptakannya berbagai macam
bentuk efek visual dengan meggunakan teknologi komputer. Namun yang perlu
diingat adalah bahwa penggunaan efek-efek khusus pada huruf harus disesuaikan
dengan kebutuhan desain. Penerapan efek-efek yang eksesif akan mempengaruhi legibility serta merusak estetika dari
rancangan.
Huruf-huruf dekoratif dan script
memiliki limitasi dalam penggunaannya, tidak seperti huruf-huruf mainstream yang memiliki kompatibilitas
untuk digunakan dalam berbagai tujuan. Biasanya penggunaan huruf-huruf
dekoratif dan script diterapkan untuk
keperluan atau tujuan-tujuan tertentu
seperti dalam desain logo, label, judul buku, ataupun menu hidangan.
Contoh dari sebuah desain untuk menu hidangan yang mengunakan huruf
dekoratif.
Contoh dari huruf dekoratif dan huruf script serta terapannya dalam
desain label dan judul buku.
Komentar
Posting Komentar